Rabu, 08 Februari 2012

WISATA BUDAYA SMK TERPADU TAKWA BELITANG : TAK TAHU HARUS BERTANYA APA

Sleman : Memenuhi beban materi pelajaran pengenalan dunia industri, para siswa SMK Terpadu Takwa Belitang Sumatera Selatan melakukan kegiatan wisata budaya ke Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikaan Seni dan Budaya ( P4TK-SB) Sleman Yogyakarta. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenal dan mengamati secara lebih dekat proses seni yang ada di P4TKSB.
Siswa yang berjumlah 300 orang termasuk 43 orang guru pendamping ini terdiri dari para siswa kelas 2 dari berbagai jurusan diantaranya jurusan TI, Tata Niaga dan Sekretaris. Kepala sekolah SMK Terpadu Takwa Belitang, Singgih Sudarmawan,S.Ag yang saat itu juga turut mendampingi para siswa mengimbau para peserta didik agar bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya serta menggali berbagai informasi yang diperlukan sebagai bahan pembuatan laporan setelah kembali ke sekolah.
“ Saya harap kalian bisa sungguh - sungguh memanfaatkan waktu selama di sini, tidak sekedar jalan-jalan, sehingga ada ilmu yang diperoleh untuk dibuat laporan nanti”. Demikian tuturnya saat memberikan sambutan sebelum mereka memasuki studio- studio, Jumat 23 Desember 2011. Namun saat memasuki beberapa studio para siswa justru tidak ada yang menanyakan sesuatupun kepada para intruktur yang ada di studi-studio. Hal ini sangat dimaklumi oleh para intruktur karena mereka bukan dari sekolah seni.
“ Mereka tidak ada yang bertanya, mungkin karena tidak tahu apa yang harus ditanyakan, kan bukan dari sekolah seni”. Tutur Irawati, S.Pd salah seorang instruktur tektil.
Walau demikian bukan berarti sekolah tersebut tidak ada mata pelajaran seni budaya. Menurut Sudjarwo,SE salah seorang guru pendamping yang kebetulan juga mengampu mata pelajaran seni budaya mengatakan, di SMK Terpadu Takwa Belitang telah memasukkan materi seni budaya ke dalam kurikulum yaitu seni tari dan seni teater. Hal ini karena Tari dan teater sangat berpotensi di wilayah Ogan Komering Timur. Bahkan dalam waktu dekat ini akan segera meluncurkan sebuah film budaya berdurasi 35 menit berjudul “ LULUH” yakni sebuah film yang berisikan pengakuan orang tua terhadap sang anak. (mrt)

Senin, 06 Februari 2012

11 PENYAKIT GURU

Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai bidang.
Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal saja. Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas guru.Namun untuk menjadi seorang guru profesional, tidak lah semudah kita mengucapkan kata-kata. Membutuhkan kerja keras dan loyalitas terhadap apa yang harus dilakukan seorang guru profesional.
Disaat kita sedang berada di jalur untuk menjadi Guru Profesional, kita harus mampu melawan beberapa penyakit yang sering di derita oleh seorang guru.
ada 11 penyakit yang sering diderita oleh guru, penyakit itu antara lain:
  1. Tipes   : Tidak punya selera (monoton dan membosankan)
  2. Mual : mutu amat lemah (mutu lemah mau jadi guru bersertifikat pendidik? jangan ngimpi)
  3. Kudis : Kurang disipiln (murid disuruh disiplin, namun kalau kita tidak disiplin? ^$#&@$)
  4. Asma : Asal masuk kelas (kewajiban guru kepada peserta didik, bukan rutinitas)
  5. Kusta : Kurang Strategi (hoaammm… di kelas siswa bakal ngantuk berat :(
  6. TBC : Tidak Bisa Computer (Jaman Gini ga bisa komputer? haddeeeeehhhhh…… %$^%#@)
  7. KRAM : Kuram Terampil
  8. Asam Urat : Asal Sampaikan materi urutan kurang akurat (kualitas bos,, bukan kuantitas….)
  9. Lesu : Lemah Sumber (cuma pake 1 referensi, LKS pula :( ; pake internet… ga kenal internet? NDESO (by tukul arwana :D )
  10. Diare : Dikelas Anak-anak remehkan (Guru hanya menang belajar 1 malam dari siswa, apa masih meremehkan siswa?)
  11. Ginjal : Gajinya nihil jarang aktif dan terlambat (Penyakit yang paling parah :D , guru bukan cari uang, tapi cari nafkah batin :D .. ingat semboyan Pahlawan tanpa tanda jasa)
Memang bukan penyakit seperti yang ada di kamus medis. Namun 11 penyakit tersebut di atas sangatlah berbahaya dan bisa menular.
Mari kita berpikir positif dan melakukan yang terbaik dalam hal pendidikan, jangan sampai salah satu dari 11 penyakit itu menghinggapi kita.Jangan sampai pendidikan negeri ini menjadi rapuh hanya karena Tenaga Pendidik yang tidak kompeten. :D