Guru profesional
adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak hanya
memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi mereka juga harus
menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman terus berubah. Ia
harus terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai
bidang.
Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal
saja. Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas
guru.Namun untuk menjadi seorang guru profesional, tidak lah semudah kita
mengucapkan kata-kata. Membutuhkan kerja keras dan loyalitas terhadap
apa yang harus dilakukan seorang guru profesional.
Disaat kita sedang berada di jalur untuk menjadi Guru Profesional,
kita harus mampu melawan beberapa penyakit yang sering di derita oleh
seorang guru.
ada 11 penyakit yang sering diderita oleh guru, penyakit itu antara lain:
- Tipes : Tidak punya selera (monoton dan membosankan)
- Mual : mutu amat lemah (mutu lemah mau jadi guru bersertifikat pendidik? jangan ngimpi)
- Kudis : Kurang disipiln (murid disuruh disiplin, namun kalau kita tidak disiplin? ^$#&@$)
- Asma : Asal masuk kelas (kewajiban guru kepada peserta didik, bukan rutinitas)
- Kusta : Kurang Strategi (hoaammm… di kelas siswa bakal ngantuk berat
- TBC : Tidak Bisa Computer (Jaman Gini ga bisa komputer? haddeeeeehhhhh…… %$^%#@)
- KRAM : Kuram Terampil
- Asam Urat : Asal Sampaikan materi urutan kurang akurat (kualitas bos,, bukan kuantitas….)
- Lesu : Lemah Sumber (cuma pake 1 referensi, LKS pula ; pake internet… ga kenal internet? NDESO (by tukul arwana )
- Diare : Dikelas Anak-anak remehkan (Guru hanya menang belajar 1 malam dari siswa, apa masih meremehkan siswa?)
- Ginjal : Gajinya nihil jarang aktif dan terlambat (Penyakit yang paling parah , guru bukan cari uang, tapi cari nafkah batin .. ingat semboyan Pahlawan tanpa tanda jasa)
Mari kita berpikir positif dan melakukan yang terbaik dalam hal pendidikan, jangan sampai salah satu dari 11 penyakit itu menghinggapi kita.Jangan sampai pendidikan negeri ini menjadi rapuh hanya karena Tenaga Pendidik yang tidak kompeten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar